Kesalahan yang sering dilakukan Jama'ah Shalat di Indonesia

eutamaan shalat berjamaah
ilustrasi shalat berjamaah

Assalamualaikum Wr.Wb. Alhamdulillahirabbilalamin atas Berkat Rahmat dan Hidayatnya pada hari dan jam ini penulis masih dapat menyampaikan apa yang penulis sedikit ketahui tentang Shalat Berjamaah. seperti kita ketahui bersama Bahwa Shalat adalah Rukun Islam Nomor 2,Shalat juga Disebut sebagai tiang Agama. Barangsiapa menegakkan Shalat maka tegaklah agamanya,dan sebaliknya. barangsiapa Meninggalkan Shalat maka runtuhlah Agamanya. Shalat hendaknya dilaksanakan sebaik dan sesempurna mungkin karena Shalat adalah persembahan kita kepada Allah SWT yang mestinya kita malu kalau persembahan kita kepada Allah jelek atau tidak sempurna.





Namun sekarang ini banyak yang tidak membaguskan atau menyempurnakan Shalatnya,entah karena tidak peduli atau tidak tahu ilmunya. miris sekali karena Indonesia yang merupakan Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia namun dalam masalah shalat masih banyak yang tidak menyempurnakannya. Dirunut dari MUSLIMsiana inilah Kesalahan Yang sering dilakukan Jama'ah Shalat Indonesia

1. Merapatkan Shaf (Barisan) Shalat
keutamaan shalat jamaah kesalahan
Salah satu sunnah Nabi SAW yang sekarang ini banyak ditinggalkan oleh muslimin Indonesia adalah meluruskan serta merapatkan shaf atau barisan dalam shalat berjama'ah. shaf Shalat muslim Indonesia kebanyakan Tidak dirapatkan,tidak lurus, dan yang paling miris adalah shaf di paling depan belum terisi penuh tapi sudah membuat shaf baru dibelakang. Nabi SAW bersabda dalam sebuah Hadist:

أقيموا الصفوف وحاذوا بين المناكب وسدوا الخلل ولينوا بأيدي إخوانكم ولا تذروا فرجات للشيطان، ومن وصل صفا وصله الله ومن قطع صفا قطعه الله

“Luruskanlah shaf-shaf, sejajarkanlah pundak dengan pundak, isilah bagian yang masih renggang, bersikap lembutlah terhadap lengan teman-teman kalian (ketika mengatur shaf), dan jangan biarkan ada celah untuk (dimasuki oleh) syaithan. Barangsiapa yang menyambung shaf maka Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya), dan barangsiapa yang memutus shaf maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya).” [HR Abu Daud (666)

2.Tuma'ninah (Berhenti Sejenak)
keutamaan shalat berjamaah kesalahan
Tuma'ninah
Tuma’ninah berarti tenang atau berhenti sejenak, tidak tergesa-gesa dalam gerakan sholat. Tuma'ninah adalah salah satu dari Rukun Shalat oleh karena itu tidak sah Shalat apabila tidak tuma'ninah (Shalat tergesa-gesa), sebab orang yang meninggalkannya tak akan mendapatkan buahitu berarti shalatnya tidak berbuah pahala sama sekali dan hanya mendapatkan capek dan lelah. Tuma'ninah sering ditinggalkan jama'ah Shalat Indonesia,dimana bacaannya cepat-cepat dan gerakannya tergesa-gesa seakan-akan ingin cepat selesai,terutama saat Shalat Tarawiah. 
dalam sebuah kisah,salah seorang sahabat bernama Hudzaifah bin Al-Yaman Ra pernah melihat seseorang yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya, karena ia tak tuma’ninah. Beliau berkata,


مَا صَلَّيْتَ وَلَوْ مُتَّ مُتَّ عَلَى غَيْرِ الْفِطْرَةِ الَّتِي فَطَرَ اللَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا


“Kamu belum sholat!! Andai kau mati, maka engkau akan mati di atas selain fitrah (Islam) yang Allah menciptakan Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- di atasnya”. [HR. Al-Bukhoriy (no. 791)

3.Mendahului Gerakan Imam
larangan shalat mendahului imam

Allah SWT mensyariatkan untuk mengangkat imam shalat untuk ditaati oleh para makmum,gerakan makmum harus mengikuti gerakan dari imam, makmum tidak boleh mendahului imam serta tidak boleh bersamaan gerakannya dengan imam,akan tetapi makmum melakukan gerakan setelah imam melakukannya terlebih dahulu.

Namun pada saat ini,seringkali kita jumpai Jama'ah Shalat di masjid Indonesia yang makmumnya bergerak bersamaan dengan imam,atau bahkan makmum sampai mendahului imam pada saat menyondongkan badan, ketika hendak rukuk, juga turun menuju tempat sujud, atau pada saat bangun dari keadaan tersebut. Tentu saja keadaan yang demikian perlu diluruskan dengan nasihat, pengajaran, dan pengarahan secara intens.
Dalam sebuah Hadist diceritakan Bahwa:
Sungguh mereka (para shahabat) shalat di belakang Rasulullah Shallallahu’alaihi wassakan. Maka jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku’, saya tak melihat seorang pun yang membungkukkan punggungnya sehingga Rasulullah Shallallahu’alai wassalam meletakkan keningnya di atas bumi, lalu orang yang ada di belakangnya sujud (bersamanya)

mari kita perbaiki kesalahan-kesalahan ini yang selama ini kita lakukan,semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita yang telah lalu,Aminnnnnn


EmoticonEmoticon