Al-I'tiraf (Sebuah Pengakuan) : Sya'ir Abu Nawas

Al-I'tiraf (Sebuah Pengakuan) : Sya'ir Abu Nawas
Ilustrasi Abu Nawas
Salah satu syair yang cukup terkenal di masyarakat muslim Indonesia Khususnya di desa- desa dan tetap di lestarikan sampai saat ini adalah Syair Abu Nawas yang berjudul Al-I'tiraaf (sebuah Pengakuan), Sebelumnya tahukah anda siapa kah gerangan Abu Nawas itu?? Abu Nawas adalah salah seorang pujangga Arab dan beliau juga adalah salah satu penyair yang terbesar dalam hal sastra Arab klasik.


Penyair yang terkenal dengan kehandalannya dalam bersyair dan sekaligus juga merupakan tokoh sufi ini sebenarnya bernama asli Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan beliau hidup di masa Kekhalifahan Khalifah Harun Al-Rasyid yag berpusat di Baghdad (tahun 806-814 Masehi). Abu Nawas dikenal oleh masyarakat luas dikarenakan terutama karena kecerdasan dan serta kecerdikan beliau dalam melontarkan kata –kata, sehingga dari beliau ini telah banyak muncul anekdot serta kata –kata

Al-I'tiraf (Sebuah Pengakuan) : Sya'ir Abu Nawas



Syair nya yang paling saya tahu dan paling dalam maknanya menurut saya adalah syair di bawah ini yang berjudul Al-I’tiraaf (Sebuah pengakuan), ini meunjukan pengakuan kita terhadap dosa –dosa kita yang amat banyak dan besar dan intinya kita memohon ampunan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. berikut ini salah satu dari banyak karya besarnya sebagai seorang penyair: 


Al-I’tiraaf – Sebuah pengakuan.

ِإِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ         وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim


فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي        فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar


ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ          فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan


وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ      وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya


َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ        مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu


َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ         فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?


Semoga Bermanfaat untuk kita semua, Wasalamualaikum Wr.Wb


EmoticonEmoticon