Saya teruskan tulisan dari Ustadz Agung Cahyadi berikut ini. Believe it or not, saya dan anda tentu telah merasakannya sendiri bahwa Menghafal Al Qur'an memang berat, bukan semata-mata hasil yg dicari melainkan proses menjadi mukmin yangg lebih baik.
Tetap "ISTIQOMAH" menghafal, meskipun TAK HAFAL-HAFAL, barangkali lewat pintu itu, Allah Ingin memberikan banyak karunia-Nya
1. Satu huruf Al-Qur'an satu kebaikan, dan satu kebaikan 10 pahala. Bagi yang kesulitan melafalkan, satu hurufnya dua kebaikan... Berarti setiap hurufnya 20 pahala. Semakin sulit semakin banyak. Kalikan dengan jumlah pengulangan anda.
2. Al-Qur'an, seluruhnya, adalah kebaikan... Menghafal tak hafal-hafal berarti Anda berlama-lama dalam kebaikan. Semakin lama semakin baik. Bukankah anda menghafal untuk mencari kebaikan.
3. Ketika anda menghafal Al-Qur'an, berarti anda sudah punya niat yang kuat. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menyebut 70 syuhada' dalam tragedi sumur Ma'unah sebagai qari (hafidz), padahal hafalan mereka belum semua. Ini karena seandainya mereka masih hidup, mereka akan terus menghafal. Jadi, meski Anda menghafal tak hafal-hafal, Anda adalah hafidz selama tak berhenti menghafal. Bukankah hafidz yang sebenarnya di akhirat?
4. Menghafal Al-Qur'an ibarat masuk ke sebuah taman yang indah. Mestinya anda betah, bukan ingin buru-buru keluar. Menghafal tak hafal-hafal adalah cara Allah memuaskan anda menikmati taman itu. Terseyumlah.
5. Ketika anda menghafal Al-Quran, meski tak hafal-hafal, maka dapat dipastikan, paling tidak, selama menghafal, mata anda, telinga anda, dan lisan anda tidak sedang melakukan maksiat. Semakin lama durasinya, semakin bersih.
6. Memegang mushaf adalah kemuliaan, dan melihatnya adalah kesejukan... anda sudah mendapatkan hal itu saat menghafal kendati tak hafal-hafal.
7. Adakalanya kita banyak dosa. Baik yang terasa maupun tak terasa. Dan menghafal tak hafal-hafal adalah kifaratnya, di mana, barangkali, tidak ada kifarat lain kecuali itu.
8. Tak hafal-hafal adakalanya karena Allah sangat cinta kepada kita. Allah tak memberikan ayat-ayat-Nya sampai kita benar-benar layak dicintai-Nya. Jika kita tidak senang dengan keadaan seperti ini, maka kepada siapa sebenarnya selama ini kita mencintai. Ini yang disebut: Dikangenin ayat.
9. Menghafal tak hafal-hafal tentu melelahkan. Inilah lelah yang memuaskan, karena setiap lelahnya dicatat sebagai amal sholeh. Semakin lelah semakin sholeh.
10. Menghafal tak hafal-hafal, tandanya anda di pintu hidayah. Tandanya jauh dari nafsu. Jauh dari nafsu tandanya dekat dengan ikhlas. Dan ikhlas lahirkan mujahadah yang hebat. Istiqomah... Istiqomah dan terus ISTIQOMAH... Itulah jalan kemuliaan. Baarakallahu fiikum.
Baca Juga : Allah Menyukai Orang yang bersin dan tidak menyukai orang yang menguap
Baca Juga : Allah Menyukai Orang yang bersin dan tidak menyukai orang yang menguap
1 komentar:
boleh nih di praktekin...
EmoticonEmoticon