Thyfan Po Khan |
Beladiri adalah sistem pembelaan diri Manusia terhadap serangan yang membahayakan eksistensi dirinya,Beladiri ternyata ada bermacam-macam jenisnya,mulai dari Pencak Silat,Karate,Taekwondo,Kungfu,Thai Boxing,dan lain sebagainya. Bahkan orang-orang Yahudi memiliki Beladiri khas sendiri yaitu Krav Maga. Namun,ternyata bukan cuma Orang Yahudi saja yang mempunyai beladiri Khas,Kaum Muslim pun ternyata juga mempunyai Beladiri yang khas dan "Anti Syirik" bernama Thyfan Po Khan
Thyfan sendiri ternyata adalah nama daerah di Negeri Turkistan Timur, namun negeri ini dijajah oleh China dan kemudian diganti menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru. Sementara Turkistan Barat sendiri dijajah oleh Uni Sovyet. Sebelum cahaya Islam menyinari Negeri ini, masih ada beberapa suku Pribumi asli seperti Suku Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati. Suku-suku ini sebenarnya telah memiliki ilmu beladiri purba yang berbentuk Gulat, Tendang-tinju serta permainan senjata yang dinamakan "kagrul",dipadukan pula dengan pengaturan napas bernama Kampa.
singkat cerita. Dakwah Islam mulai disebarkan di negeri Turkistan abad 12 setelah hijriah, kisah ini tertulis dalam Kitab Zhodam :
"Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah China arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangan, lambang-lambang, dan segala istilah."(ZHODAM, Syiharani, halaman 9).
singkat cerita. Dakwah Islam mulai disebarkan di negeri Turkistan abad 12 setelah hijriah, kisah ini tertulis dalam Kitab Zhodam :
"Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah China arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangan, lambang-lambang, dan segala istilah."(ZHODAM, Syiharani, halaman 9).
berlatih tarung thyfan po khan |
Dari uraian ini terlihat hubungan antara dakwah Islam dan berbagai macam khasanah beladiri di kawasan China,hasil dari hubungan dan interaksi ini adalah terjadinya Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasadalam, Thifan Po khan berarti "Kepalan Tangan Bangsawan Thifan".
Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba yang disebut Kagrul, yang juga bercampur dengan Kumfu China Purba. lalu datang pula seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan, ia mengembara ke China untuk menyebarkan ajarannya. karena banyaknya gangguan baik dari hewan maupun orang yang tidak suka degan ajarannya Ia pun meyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri yang khas Hindustan. Campuran Kumfu China Purba dan Kampahana Tinju Hindustan yang juga diatur dengan pernapasan Yoga Dahtayana membentuk Shourim Kumfu/Shaolin Kungfu yang dipelajari para Bhiksu.
Aliran ini kemudian terus berkembang ke arah utara China dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turkistan). Di daerah ini Shorim pecah jadi puluhan cabang. Setiap cabang pun berkembang sendiri-sendiri karena terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya Shourim menjadi berbagai macam aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.
Singkat cerita seorang bangsawan bernama Je'nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan juga dikenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Beliau menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu dan ia pun berguru pada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan, Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan (siasat para raja/bangsawan).
Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran, aliran-aliran ini kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan, lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan Po Khan. Pada masa itu pengaruh ajaran Islam sudah masuk ke dalam beladiri ini.
Perkembangan Thifan Po Khan di Indonesia
Thifan masuk ke Indonesia tahun 1678 pada masa Sultan Malik Muzafar Syah dari Kerajaan Lamuri, pada saat itu Ia mendatangkan pelatih-pelatih dari Turki Timur yang kemudian disebarkan ke kalangan bangsawan di Sumatera. Kemudian Pada abad ke-18 Tuanku Rao dan kawan-kawan mengembangkan ilmu ini ke daerah-daerah Padang, Tapanuli Selatan dan Minang, hingga tersebar ke Bonjol, Sumatera Timur serta Riau dan terpusat di Air Jernih, Batang Uyun (Merbau). Dari Merbau ini Thyfan diperkirakan menyebar sampai Malaysia dan Thailand. Dari Merbau dan Bonjol menyusuri pantai utara Sumatera sampai ke kota Muko-Muko dan akhirnya masuk ke pulau Jawa, terus menyebar dan tidak diketahui ke mana saja penyebarannya.
Sekitar tahun 1900-an Tuanku Haji (Hang) Uding membawa beladiri Thifan ke pulau Jawa lalu menyebarkannya di daerah Suku Betawi dan sekitarnya. perkembangan ilmu Thyfan ada yang langsung dari Orang Tatar sendiri maupun melalui pesisir Timur Sumatra. beladiri ini mulai berkembang lagi karea pada masa SDI dan SI beberapa pemuda Islam yang mengkaji beladiri Thifan Po Khan, kemudian pada masa Masyumi beladiri Thifan Po Khan mulai berkembang dan dikaji oleh beberapa kelompok pemuda Islam. Namun sayangnya kajian ini tidak berlanjut.
Tahun 1960-an,masa ini gerakan-gerakan keislaman mulai surut, begitu pula dengan beladiri-beladiri bernafaskan Islam ikut pula surut, sampai penyebaran beladiri ini terjadi dengan sembunyi-sembunyi, pada masa 60-an ini hanya beberapa orang saja yang mengkaji Thifan Po Khan dan itupun dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Alhamdulillah angin segar kembali datang ke Thyfan Po Khan. karena pada masa Orde baru gerakan Keislaman mulai timbul kembali,walaupun masih dalam batas-batas tertentu, dan sayang akhirnya tersendat kembali.Thyfan Po Khan pun kembali surut.
Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba yang disebut Kagrul, yang juga bercampur dengan Kumfu China Purba. lalu datang pula seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan, ia mengembara ke China untuk menyebarkan ajarannya. karena banyaknya gangguan baik dari hewan maupun orang yang tidak suka degan ajarannya Ia pun meyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri yang khas Hindustan. Campuran Kumfu China Purba dan Kampahana Tinju Hindustan yang juga diatur dengan pernapasan Yoga Dahtayana membentuk Shourim Kumfu/Shaolin Kungfu yang dipelajari para Bhiksu.
Aliran ini kemudian terus berkembang ke arah utara China dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turkistan). Di daerah ini Shorim pecah jadi puluhan cabang. Setiap cabang pun berkembang sendiri-sendiri karena terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya Shourim menjadi berbagai macam aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.
Singkat cerita seorang bangsawan bernama Je'nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan juga dikenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Beliau menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu dan ia pun berguru pada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan, Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan (siasat para raja/bangsawan).
Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran, aliran-aliran ini kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan, lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan Po Khan. Pada masa itu pengaruh ajaran Islam sudah masuk ke dalam beladiri ini.
Perkembangan Thifan Po Khan di Indonesia
Thifan masuk ke Indonesia tahun 1678 pada masa Sultan Malik Muzafar Syah dari Kerajaan Lamuri, pada saat itu Ia mendatangkan pelatih-pelatih dari Turki Timur yang kemudian disebarkan ke kalangan bangsawan di Sumatera. Kemudian Pada abad ke-18 Tuanku Rao dan kawan-kawan mengembangkan ilmu ini ke daerah-daerah Padang, Tapanuli Selatan dan Minang, hingga tersebar ke Bonjol, Sumatera Timur serta Riau dan terpusat di Air Jernih, Batang Uyun (Merbau). Dari Merbau ini Thyfan diperkirakan menyebar sampai Malaysia dan Thailand. Dari Merbau dan Bonjol menyusuri pantai utara Sumatera sampai ke kota Muko-Muko dan akhirnya masuk ke pulau Jawa, terus menyebar dan tidak diketahui ke mana saja penyebarannya.
Sekitar tahun 1900-an Tuanku Haji (Hang) Uding membawa beladiri Thifan ke pulau Jawa lalu menyebarkannya di daerah Suku Betawi dan sekitarnya. perkembangan ilmu Thyfan ada yang langsung dari Orang Tatar sendiri maupun melalui pesisir Timur Sumatra. beladiri ini mulai berkembang lagi karea pada masa SDI dan SI beberapa pemuda Islam yang mengkaji beladiri Thifan Po Khan, kemudian pada masa Masyumi beladiri Thifan Po Khan mulai berkembang dan dikaji oleh beberapa kelompok pemuda Islam. Namun sayangnya kajian ini tidak berlanjut.
Tahun 1960-an,masa ini gerakan-gerakan keislaman mulai surut, begitu pula dengan beladiri-beladiri bernafaskan Islam ikut pula surut, sampai penyebaran beladiri ini terjadi dengan sembunyi-sembunyi, pada masa 60-an ini hanya beberapa orang saja yang mengkaji Thifan Po Khan dan itupun dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Alhamdulillah angin segar kembali datang ke Thyfan Po Khan. karena pada masa Orde baru gerakan Keislaman mulai timbul kembali,walaupun masih dalam batas-batas tertentu, dan sayang akhirnya tersendat kembali.Thyfan Po Khan pun kembali surut.
anak-anak berlatih Thyffan Po Khan |
Pada tahun 1972 Thifan Po Khan mulai diajarkan kembali secara pribadi-pribadi di kalangan pemuda PERSIS, walaupun banyak tantangan dari kalangan pemuda PERSIS sendiri, akhirnya pada tahun 1976 dibentuk Yayasan Thifan Po Khan, tapi yayasan itu tidak berkembang karena beberapa kendala, beladiri Thifan Po Khan pun hampir hilang dari permukaan. Hingga Akhirnya Pada tahun 1987 berdiri lembaga olah raga beladiri Thifan Po Khan, kemudian berganti-ganti badan hukum, timbul beberapa kendala di dalamnya dan akhirnya terbentuklah Persaudaraan Thifan Po Khan Indonesia pada awal tahun 2005.
EmoticonEmoticon